Peristiwa Penaklukan Konstatinopel

 




Penaklukan Konstantinopel dimulai pada 6 April 1453 Masehi. Di bawah pimpinan Al-Fatih, pasukan Utsmani berjumlah 150.000 pasukan dan dilengkapi dengan senjata-senjata raksasa seperti meriam Basilika yang dibuat dengan teknologi terbaru pada masa itu.

Muhammad Al-Fatih terkenal mahir dalam melakukan strategi perang urat syaraf yakni strategi mengepung musuh seperti perang wujud aslinya dengan memainkan efek psikologis pada musuhnya. Pada saat itu seni berperang sepertinya merupakan sebuah inovasi baru yang belum dikenal sebelumnya.Syeh Aaq Syamsudin, Halil Pasha, dan Zaghanos Pasha adalah para penasihat dan ahli perang terpercaya Al-Fatih dalam melakukan penaklukan Konstantinopel.

Penaklukan Konstantinopel 1453 berlangsung di darat, laut dan bawah tanah. Pertempuran darat terjadi di sekitar benteng Konstantinopel. Sedangkan pertempuran laut berlangsung di perairan Tanduk Emas. Selain itu, pertempuran bawah tanah dilakukan melalui penggalian terowongan dari pasukan Utsmani untuk meruntuhkan struktur benteng Konstantinopel.

Sangat disayangkan selama berminggu-minggu, penaklukan Konstantinopel tak kunjung menunjukkan hasil yang positif. Pasukan muslim masih belum mampu menerobos atau meruntuhkan benteng.

Sampai pada akhirnya, momen puncak dari penaklukan Konstantinopel terjadi ketika Al-Fatih memutuskan untuk memindahkan kapal perang Utsmani dengan jalur darat untuk menghindari rantai-rantai bawah laut yang dipasang oleh Byzantium Romawi.

Hanya dalam semalam, sekitar 70 kapal bisa memasuki wilayah selat Golden Horn dan melakukan serangan secara total ke jantung pertahanan Konstantinopel. Akhirnya, pada 29 Mei 1453, Al-Fatih bersama pasukan Utsmani dapat menaklukan Konstantinopel secara keseluruhan.Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno hingga Eropa Modern (2012) karya Wahjudi Djaja, keberhasilan penaklukan Konstantinopel oleh Al-Fatih dan pasukan Utsmani membawa dampak yang sangat besar bagi dunia Internasional.

Pergantian kekuasaan dari Kekaisaran Romawi Timur kepada Kesultanan Utsmaniyah ini menyebabkan jalur perdagangan antara Eropa dan Asia Barat di Laut Tengah terputus. Persediaan rempah-rempah untuk dunia Kristen yang dulunya bisa didapatkan di Konstantinopel tidak tersedia lagi karena konflik antar agama Kristen dan Islam. Para pedagang terpaksa mencari jalur lain ke sumber rempah-rempah dan hal tersebut membawa bangsa Eropa ke India dan kepulauan Nusantara.

Munculnya era penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa untuk mencari sumber dari komoditas perdagangan internasional Berakhirnya kekuasaan imperium Romawi dan berakhirnya abad pertengahan di Eropa Munculnya gerakan reformasi gereja, renaisans dan masa pencerahan di Eropa. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Peristiwa Penaklukan Konstatinopel"

Posting Komentar