Sejarah Perkembangan Islam di Spanyol

 



Islam mulai masuk ke wilayah benua Eropa pada abad ke-8, ditandangi dengan penaklukkan Semenanjung Iberia. Adapun kawasan Iberia yang ditaklukkan Bani Umayyah di bawah pimpinan Walid bin Abdul Malik terdiri dari Spanyol, Portugal, Andora, Gibraltar, dan sebagian wilayah Perancis.

 Apabila ditelusuri, Islam tidak hanya menorehkan sejarah di Spanyol, tetapi juga mencapai masa kejayaannya. Namun, Islam kembali terusir dari Spanyol pada abad ke-15, setelah Kerajaan Granada diruntuhkan oleh pasukan Kristen. Berikut ini sejarah perkembangan Islam di Spanyol. Baca juga: Reconquista, Akhir Kekuasaan Islam di Spanyol Sejarah masuknya Islam di Spanyol Usaha penaklukan Spanyol pertama kali dilakukan oleh Tharif bin Malik, sebagai utusan Gubernur Afrika Utara, Musa bin Nushair. 

Tharif bin Malik dengan empat kapalnya menyeberangi selat yang memisahkan Maroko dengan Eropa, kemudian melakukan penaklukan. Setelah serbuan pertama Tharif bin Malik, Musa bin Nushair memerintahkan Thariq bin Ziyad ke Spanyol pada 711. Dengan membawa pasukan sekitar 7.000 orang, Panglima Thariq bin Ziyad berhasil menguasai Jabal Thariq atau Gibraltar. Kala itu, umat Islam berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Bani Umayyah yang dipimpin oleh Walid bin Abdul Malik (705-715). Setelah berhasil menguasai Gibraltar, pasukan Islam dengan mudah mampu menguasai kota-kota di Spanyol, seperti Kordoba, Granada, Toledo, Sevilla, Zaragoza, hingga Navarre.

Pada abad ke-8, pasukan Islam telah menguasai seluruh Spanyol, Perancis tengah, dan sebagian Italia. Oleh karena itu, Tharif ibn Malik, Tharik ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair dianggap sebagai tokoh yang membawa Islam ke Spanyol pertama kali. Kemenangan pasukan Islam yang terbilang cepat disebabkan oleh beberapa faktor eksternal, seperti Kerajaan Visigoth di Toledo yang intoleran kepada pemeluk agama selain Kristen.

 Perpecahan politik dan kondisi sosial ekonomi yang timpang pada akhirnya membuat Kerajaan Visigoth mudah dikalahkan, sehingga Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam. Kejayaan Islam di Spanyol Setelah Spanyol berhasil dikuasai oleh Islam, Abdurrahman, keturunan Bani Umayyah yang melarikan diri akibat Revolusi Abbasiyah, mendirikan pemerintahan baru di Kordoba pada tahun 756. Baca juga: Revolusi Abbasiyah, Runtuhnya Kekhalifahan Bani Umayyah Pemerintahan Dinasti Umayyah di Spanyol didirikan guna menandingi kekuasaan Dinasti Abbasiyah di Bagdad. Pada masa kekuasaan Umayyah inilah, Spanyol menjadi wilayah kekuasaan Islam yang sangat maju dan toleran.

 Pemerintahan Bani Umayyah sangat menghormati hak-hak setiap orang untuk memeluk agama kepercayaan masing-masing. Selain itu, Kordoba menjadi kota metropolitan yang maju di Eropa saat itu, karena sumbangannya di bidang ilmu pengetahuan. Menurut catatan sejarawan di Spanyol, pada masa kekuasaan Islam terdapat sekitar 700 masjid, 60.000 kastil, dan 70 perpustakaan. Kemajuan ilmu pengetahuan di Spanyol saat itu membuat banyak pelajar dan mahasiswa dari penjuru dunia untuk menuntut ilmu di Granada, Kordoba, Sevilla, dan Toledo.

Selain itu, perkembangan Islam dan ilmu pengetahuan di Spanyol melahirkan banyak ilmuwan, seperti Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, Al-Khatib, Ali Ibnu Hazm, Abdur Rabbi, Al-Bakri, dan Al-Idrisi. Salah satu keajaiban dan simbol kejayaan Islam di Spanyol adalah pembangunan Madinat al-Zahra, yaitu sebuah kompleks mewah yang terbuat dari marmer, semen, gading, dan onyx.

 Pembangunan Madinat al-Zahra atau Medina Azahara memerlukan waktu sekitar 40 tahun dan menghabiskan sepertiga dari pendapatan ekonomi Kordoba. Runtuhnya peradaban Islam di Spanyol Memasuki abad ke-11, peradaban Islam yang dibangun di Spanyol mulai goyah. Salah satunya disebabkan oleh serangan pasukan Kristen pimpinan Alfonso VI yang ingin merebut kembali Kota Toledo. Serangan tersebut gagal dihalau oleh penguasa Islam di Spanyol saat itu. Meski sudah meminta bantuan Dinasti Berber di Afrika Utara, tetapi Spanyol gagal dipertahankan. Baca juga: Faktor Penyebab Runtuhnya Kekhalifahan Bani Umayyah Kota-kota yang dikuasai oleh Islam, seperti Toledo, Kordoba, Sevilla, dan Granada dikuasai kembali oleh penguasa Kristen pada akhir abad ke-15. Setelah Islam kalah Spanyol dari pasukan Kristen, umat muslim masih ada yang tinggal di Spanyol.

 Namun, seiring berjalannya waktu, hak-hak yang didapatkan oleh orang Islam dicabut oleh penguasa Kristen dan membuat banyak dari mereka yang memilih keluar dari Spanyol. Imigran Muslim masuk Spanyol Beberapa abad setelah kemenangan kembali umat Kristen, perkembangan Islam di Spanyol menjadi tidak jelas. Barulah pada sekitar abad ke-20, muncul gelombang imigran muslim memasuki Spanyol yang didominasi oleh orang-orang Islam Maroko.

Mereka kemudian membentuk komunitas-komunitas dan ditambah dengan kehadiran muslim dari Amerika Latin dan Eropa Timur. Perkembangan Islam di Spanyol sekarang tidak begitu signifikan. Pada 2016, terdapat sekitar 2 juta umat muslim atau sekitar 4 persen dari total populasi Spanyol. Lebih dari setengah dari umat muslim di Spanyol adalah imigran tanpa kewarganegaraan Spanyol. Kendati demikian, perkembangan tersebut tetap dibarengi dengan dibangunnya pusat keagamaan Islam di beberapa wilayah Spanyol.  


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sejarah Perkembangan Islam di Spanyol", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/stori/read/2022/02/24/160000379/sejarah-perkembangan-islam-di-spanyol?page=all.

Penulis : Lukman Hadi Subroto

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah Perkembangan Islam di Spanyol"

Posting Komentar